Membedah UAS Bahasa Inggris SMA Kelas X KD 3.9: Teks Naratif dan Contoh Soal Komprehensif
Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan momen krusial bagi setiap siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi yang telah diajarkan sepanjang semester. Khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, siswa Kelas X akan menghadapi berbagai jenis teks dan kemampuan berbahasa. Salah satu kompetensi dasar (KD) yang memiliki porsi penting dan sering menjadi fokus dalam UAS adalah KD 3.9, yaitu "Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait legenda rakyat, sesuai dengan konteks penggunaannya."
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu KD 3.9, mengapa teks naratif begitu penting, strategi menghadapinya, serta menyediakan contoh-contoh soal UAS yang komprehensif lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya. Tujuan utama artikel ini adalah membekali siswa dengan pemahaman mendalam dan persiapan yang matang untuk menghadapi UAS Bahasa Inggris Kelas X.
I. Memahami KD 3.9: Jantungnya Teks Naratif
KD 3.9 secara spesifik mengarahkan siswa untuk memahami dan menganalisis teks naratif, terutama yang berkaitan dengan legenda rakyat (folktales, myths, fables, legends). Teks naratif adalah jenis teks yang menceritakan serangkaian peristiwa secara kronologis dengan tujuan menghibur pembaca dan seringkali menyampaikan pesan moral.
Untuk menguasai KD 3.9, ada tiga aspek utama yang harus dipahami:
1. Fungsi Sosial (Social Function)
Fungsi utama teks naratif adalah untuk menghibur pembaca (to entertain). Selain itu, teks naratif, khususnya legenda rakyat, juga seringkali berfungsi untuk mengajarkan nilai-nilai moral atau pelajaran hidup (to teach moral values/lessons), menginformasikan tentang asal-usul suatu tempat atau fenomena (to inform about origins), dan mencerminkan budaya suatu masyarakat (to reflect culture).
2. Struktur Teks (Generic Structure)
Teks naratif umumnya memiliki struktur sebagai berikut:
- Orientation (Orientasi): Bagian pembuka yang memperkenalkan tokoh, latar waktu, dan latar tempat cerita. Menjawab pertanyaan "Who?", "When?", "Where?".
- Complication (Komplikasi): Bagian di mana masalah atau konflik mulai muncul. Ini adalah inti cerita yang membangun ketegangan dan membuat pembaca penasaran.
- Resolution (Resolusi): Bagian di mana masalah atau konflik diselesaikan, baik dengan akhir yang bahagia (happy ending) maupun sedih (sad ending).
- Coda (Opsional): Bagian penutup yang berisi pesan moral atau nilai-nilai yang bisa diambil dari cerita. Tidak semua teks naratif memiliki Coda eksplisit, kadang pesan moral tersirat.
3. Unsur Kebahasaan (Language Features)
Teks naratif memiliki ciri kebahasaan khusus yang membedakannya dari jenis teks lain:
- Penggunaan Simple Past Tense: Untuk menceritakan peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau (e.g., Once upon a time, there lived…, He went to the forest.).
- Penggunaan Past Continuous Tense: Untuk menggambarkan aksi yang sedang berlangsung di masa lampau ketika aksi lain terjadi (e.g., She was sleeping when he arrived.).
- Penggunaan Kata Keterangan Waktu (Time Connectives/Conjunctions): Untuk mengurutkan peristiwa (e.g., first, then, after that, suddenly, finally, one day, once upon a time).
- Penggunaan Kata Sifat (Adjectives): Untuk mendeskripsikan tokoh, tempat, atau benda (e.g., beautiful princess, wicked witch, vast kingdom).
- Penggunaan Kata Kerja Aksi (Action Verbs): Untuk menunjukkan tindakan (e.g., walked, ran, cried, fought).
- Penggunaan Kata Kerja Ucapan (Saying Verbs): Untuk menunjukkan dialog atau perkataan (e.g., said, told, asked, whispered, shouted).
- Specific Participants: Tokoh-tokoh tertentu dalam cerita (e.g., Malin Kundang, Cinderella, Sangkuriang).
II. Strategi Menghadapi UAS KD 3.9
Memahami konsep saja tidak cukup. Siswa perlu strategi yang tepat untuk mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam soal-soal UAS.
- Pahami Struktur dan Ciri Kebahasaan: Kuasai betul Generic Structure dan Language Features. Ini adalah kunci untuk menganalisis teks naratif.
- Perbanyak Membaca Teks Naratif: Semakin banyak membaca legenda atau cerita rakyat dalam Bahasa Inggris, semakin terbiasa dengan pola dan kosakata yang digunakan.
- Identifikasi Kata Kunci: Saat membaca soal, cari kata kunci yang mengarah pada jenis informasi yang ditanyakan (misalnya, "main idea," "moral value," "what happened after…").
- Latih Pemahaman Konteks: Beberapa pertanyaan mungkin menuntut inferensi atau kesimpulan berdasarkan informasi tersirat dalam teks.
- Perhatikan Tenses: UAS pasti akan menguji pemahaman Simple Past Tense dan Past Continuous Tense. Latih kemampuan mengidentifikasi dan menggunakan kedua tenses ini.
- Manajemen Waktu: Alokasikan waktu dengan bijak untuk setiap soal. Jangan terlalu lama pada satu soal yang sulit.
III. Contoh Soal UAS Berdasarkan KD 3.9
Berikut adalah contoh soal UAS Bahasa Inggris Kelas X KD 3.9, dibagi menjadi dua bagian: Pilihan Ganda dan Esai, dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan mendetail.
Baca teks naratif berikut untuk menjawab soal nomor 1-10:
The Legend of Malin Kundang
Once upon a time, in a small village near the beach in West Sumatra, lived a woman and her son, Malin Kundang. Malin Kundang was a diligent and strong boy, but he was also very ambitious. He often dreamed of becoming rich and sailing the world.
One day, a large merchant ship docked at their village. Malin Kundang, eager to change his fate, decided to join the ship’s crew. He promised his mother he would come back as a rich man. His mother, with a heavy heart, let him go, hoping he would remember his promise.
Years passed. Malin Kundang worked hard and became very successful. He owned many ships and became a wealthy merchant. He married a beautiful woman and lived a luxurious life. However, he forgot his humble beginnings and his old mother.
One day, Malin Kundang’s ship sailed to his home village. The villagers recognized his magnificent ship and spread the news to his old mother. Overjoyed, his mother rushed to the beach to meet her son. She saw Malin Kundang standing on the deck with his beautiful wife.
"Malin, my son! It’s me, your mother!" she cried, tears streaming down her face.
Malin Kundang, embarrassed by his poor, old mother in front of his wealthy wife and crew, denied her. "Who are you, old woman? I don’t have a mother like you!" he shouted. His wife also looked at the old woman with disgust.
Heartbroken and deeply hurt, his mother knelt down and prayed to God. "Oh, God, if he is truly my son, punish him for his arrogance and disrespect!"
Suddenly, the sky turned dark, and a violent storm erupted. Thunder roared, and lightning flashed. Malin Kundang’s ship was tossed violently by the waves. Then, with a mighty crash, the ship was destroyed, and Malin Kundang, along with his ship, turned into a stone. To this day, the stone formation resembling a man kneeling is believed to be Malin Kundang, a reminder of the consequences of filial impiety.
Bagian A: Pilihan Ganda (Multiple Choice)
-
What is the social function of this narrative text?
a. To describe how Malin Kundang became rich.
b. To persuade readers to visit West Sumatra.
c. To entertain readers and teach a moral lesson.
d. To report on historical events in West Sumatra. -
Where did Malin Kundang live originally?
a. In a big city near the harbor.
b. In a small village near the beach in West Sumatra.
c. On a merchant ship sailing the world.
d. In a luxurious house with his wife. -
What did Malin Kundang promise his mother when he left the village?
a. He would send her money every month.
b. He would buy her a new house.
c. He would come back as a rich man.
d. He would take her to sail the world. -
Which part of the story describes Malin Kundang denying his mother?
a. Orientation
b. Complication
c. Resolution
d. Coda -
"He was sleeping when she arrived." The bold phrase is an example of…
a. Simple Past Tense
b. Past Continuous Tense
c. Present Perfect Tense
d. Simple Present Tense -
What made Malin Kundang’s mother heartbroken?
a. Malin Kundang didn’t send her any money.
b. Malin Kundang didn’t come back for many years.
c. Malin Kundang denied her and insulted her.
d. Malin Kundang married a beautiful woman. -
The word "diligent" in the first paragraph is closest in meaning to…
a. lazy
b. hardworking
c. ambitious
d. dishonest -
What is the moral value of the story?
a. We should always seek wealth and luxury.
b. We should travel the world to gain experience.
c. We must respect and honor our parents.
d. It is important to marry a beautiful person. -
"Suddenly, the sky turned dark, and a violent storm erupted." The word "Suddenly" is a type of…
a. Adjective
b. Action verb
c. Time connective
d. Saying verb -
What happened to Malin Kundang at the end of the story?
a. He became even richer and sailed away.
b. He apologized to his mother and lived happily.
c. He and his ship turned into a stone.
d. He became ill and died on the ship.
Bagian B: Esai/Uraian Singkat
- Identify the Orientation, Complication, and Resolution parts of "The Legend of Malin Kundang" based on the text provided.
- In your own words, what do you think about Malin Kundang’s actions towards his mother?
- Rewrite the following sentences using the Simple Past Tense:
a. Malin Kundang (join) the ship’s crew.
b. His mother (cry) when she (see) him.
c. The storm (destroy) the ship. - If you were Malin Kundang’s wife, what would you do when his mother came to meet him? Explain your reasoning.
- What lesson can we learn from Malin Kundang’s story that is still relevant today?
IV. Kunci Jawaban dan Pembahasan
Bagian A: Pilihan Ganda
-
Jawaban: c. To entertain readers and teach a moral lesson.
- Pembahasan: Fungsi sosial utama teks naratif adalah menghibur. Legenda rakyat seperti Malin Kundang juga selalu mengandung pesan moral tentang kebaikan dan keburukan. Pilihan a, b, dan d tidak mencakup fungsi utama atau terlalu spesifik.
-
Jawaban: b. In a small village near the beach in West Sumatra.
- Pembahasan: Informasi ini jelas disebutkan pada paragraf pertama (Orientation): "Once upon a time, in a small village near the beach in West Sumatra, lived a woman and her son, Malin Kundang."
-
Jawaban: c. He would come back as a rich man.
- Pembahasan: Pada paragraf kedua disebutkan, "He promised his mother he would come back as a rich man."
-
Jawaban: b. Complication
- Pembahasan: Bagian di mana Malin Kundang menyangkal ibunya adalah puncak masalah atau konflik dalam cerita. Ini adalah titik balik yang mengarah pada konsekuensi. Orientation adalah perkenalan, Resolution adalah penyelesaian, dan Coda adalah pesan moral.
-
Jawaban: b. Past Continuous Tense
- Pembahasan: Frasa "was sleeping" adalah kombinasi "was/were" + Verb-ing, yang merupakan struktur Past Continuous Tense. Tense ini digunakan untuk menunjukkan tindakan yang sedang berlangsung di masa lalu ketika tindakan lain (arrived) terjadi.
-
Jawaban: c. Malin Kundang denied her and insulted her.
- Pembahasan: Paragraf kelima dan keenam menjelaskan bahwa Malin Kundang "denied her" dan "shouted" padanya, yang membuat ibunya "Heartbroken and deeply hurt."
-
Jawaban: b. hardworking
- Pembahasan: Kata "diligent" berarti rajin atau giat bekerja. Dalam konteks cerita, Malin Kundang bekerja keras untuk menjadi sukses, sehingga "hardworking" adalah sinonim yang paling tepat.
-
Jawaban: c. We must respect and honor our parents.
- Pembahasan: Pesan moral utama dari cerita Malin Kundang adalah tentang pentingnya menghormati orang tua dan konsekuensi durhaka.
-
Jawaban: c. Time connective
- Pembahasan: "Suddenly" adalah kata keterangan waktu yang digunakan untuk menunjukkan peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, menghubungkan alur cerita.
-
Jawaban: c. He and his ship turned into a stone.
- Pembahasan: Ini adalah bagian Resolution atau penyelesaian cerita, disebutkan di paragraf terakhir: "Malin Kundang, along with his ship, turned into a stone."
Bagian B: Esai/Uraian Singkat
-
Identifikasi Orientation, Complication, and Resolution:
- Orientation: "Once upon a time, in a small village near the beach in West Sumatra, lived a woman and her son, Malin Kundang. Malin Kundang was a diligent and strong boy, but he was also very ambitious. He often dreamed of becoming rich and sailing the world. One day, a large merchant ship docked at their village. Malin Kundang, eager to change his fate, decided to join the ship’s crew. He promised his mother he would come back as a rich man. His mother, with a heavy heart, let him go, hoping he would remember his promise."
- Complication: "Years passed. Malin Kundang worked hard and became very successful. He owned many ships and became a wealthy merchant. He married a beautiful woman and lived a luxurious life. However, he forgot his humble beginnings and his old mother. One day, Malin Kundang’s ship sailed to his home village. The villagers recognized his magnificent ship and spread the news to his old mother. Overjoyed, his mother rushed to the beach to meet her son. She saw Malin Kundang standing on the deck with his beautiful wife. ‘Malin, my son! It’s me, your mother!’ she cried, tears streaming down her face. Malin Kundang, embarrassed by his poor, old mother in front of his wealthy wife and crew, denied her. ‘Who are you, old woman? I don’t have a mother like you!’ he shouted. His wife also looked at the old woman with disgust."
- Resolution: "Heartbroken and deeply hurt, his mother knelt down and prayed to God. ‘Oh, God, if he is truly my son, punish him for his arrogance and disrespect!’ Suddenly, the sky turned dark, and a violent storm erupted. Thunder roared, and lightning flashed. Malin Kundang’s ship was tossed violently by the waves. Then, with a mighty crash, the ship was destroyed, and Malin Kundang, along with his ship, turned into a stone. To this day, the stone formation resembling a man kneeling is believed to be Malin Kundang, a reminder of the consequences of filial impiety."
-
Pendapat tentang tindakan Malin Kundang:
- Contoh Jawaban: "In my opinion, Malin Kundang’s actions towards his mother were utterly despicable and unforgivable. He showed extreme arrogance and disrespect by denying his own mother just because he was ashamed of her poverty in front of his new wife and crew. It demonstrates a severe lack of gratitude and filial piety, which ultimately led to his downfall. His actions are a clear example of how wealth can blind a person to their true origins and moral duties."
-
Penulisan ulang kalimat menggunakan Simple Past Tense:
- a. Malin Kundang joined the ship’s crew.
- b. His mother cried when she saw him.
- c. The storm destroyed the ship.
-
Tindakan jika menjadi istri Malin Kundang:
- Contoh Jawaban: "If I were Malin Kundang’s wife, I would immediately encourage him to acknowledge his mother and treat her with respect. I would explain to him that a true noble person respects their origins, regardless of their current status. I would also try to console his mother and welcome her, showing that wealth should not diminish compassion and family ties. Denying one’s own mother is a terrible act, and I would not want to be associated with such disrespect."
-
Pelajaran yang relevan dari cerita Malin Kundang:
- Contoh Jawaban: "The most relevant lesson we can learn from Malin Kundang’s story today is the timeless importance of filial piety and humility. Even in modern times, where people might pursue wealth and success, it’s crucial not to forget our roots, especially our parents who sacrificed for us. The story reminds us that arrogance and disrespect towards elders, particularly parents, can lead to negative consequences, not necessarily turning into stone, but perhaps losing respect from others or feeling inner turmoil. It teaches us to always be grateful and humble, no matter how successful we become."
V. Tips Tambahan untuk Sukses UAS
- Praktek Menulis: Selain membaca dan menjawab soal, cobalah menulis ulang cerita naratif yang sudah ada dengan gaya bahasa sendiri, atau buat cerita naratif singkat. Ini akan memperkuat pemahaman struktur dan ciri kebahasaan.
- Perkaya Kosakata: Catat dan hafalkan kosakata baru yang ditemukan dalam teks naratif, terutama yang berkaitan dengan emosi, tindakan, dan deskripsi karakter.
- Diskusi Kelompok: Belajar bersama teman dapat membantu saling melengkapi pemahaman dan menemukan perspektif baru dalam menganalisis teks.
- Jaga Kesehatan: Pastikan tubuh dan pikiran dalam kondisi prima saat UAS. Istirahat cukup, makan teratur, dan hindari begadang.
- Percaya Diri: Persiapan yang matang akan membangun rasa percaya diri. Hadapi UAS dengan tenang dan fokus.
VI. Kesimpulan
KD 3.9 tentang teks naratif merupakan salah satu materi fundamental dalam pembelajaran Bahasa Inggris Kelas X. Penguasaan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks naratif tidak hanya penting untuk UAS, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris secara keseluruhan, terutama dalam memahami cerita dan menyampaikan pesan.
Dengan memahami konsep dasar, melatih diri dengan berbagai contoh soal, dan menerapkan strategi belajar yang efektif, siswa dapat menghadapi UAS Bahasa Inggris dengan percaya diri dan meraih hasil yang maksimal. Ingatlah bahwa belajar Bahasa Inggris adalah sebuah perjalanan, dan setiap ujian adalah kesempatan untuk menunjukkan kemajuan Anda. Selamat belajar dan semoga sukses dalam UAS!